Media Informasi dan Kliping Online

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Jumat, 07 Desember 2012

Cerpen Kehidupan 2013

Hi,Selamat datang di blog Kliping kita. sobat kliping, hari ini kami akan memberikan informasi seputar Cerpen Kehidupan 2013 untuk kalian semua

Kumpulan Cerpen Kehidupan 2013 - Contoh Cerpen Kehidupan 2013 untuk sobat klipingkita
oleh: Kharisma Hawa D.
“Tante Rini, ini kue bikangnya, masih hangat lho, keluar dari oven langsung saya bawa kesini.”
“Makasih Endang, ayo masuk dulu ke rumah.”
“Lain kali saja tante saya mampir ke rumah, saya masih harus keliling komplek untuk berjualan, mumpung ini masih hangat”
“Ya sudah, besok pagi kesini lagi ya..” Ucap Ibu sambil menutup pembicaraan.
Aku memandang sebungkus kue bikang yang diletakkan di atas meja makan, pasti Ibu yang membeli kue bikang ini dari Endang, dan menyuruhku untuk membawanya ke sekolah, gumamku dalam hati. Benar saja,
 “Rena sayang, kamu bawa bikang ini ke sekolah ya, nanti di makan bareng temen-temen kamu.” Aku mengeluh dalam hati, kenapa sih Ibu ini? Hampir setiap hari selalu menyuruhku membawa sebungkus kue mekar dan mengembang ini, jujur aku merasa malu pada teman temanku, mereka pasti berfikir itu pasti jajanan kampung yang sering  dijual di pasar, sekali waktu aku juga ingin membawa kue yang sedikit ‘elite’ di mata mereka, sebut saja brownies, sandwich, pancake, pie atau semacamnyalah. Tapi Ibu selalu membekaliku dengan bikang hangat yang di beli dari Endang. Ya sudahlah, lagipula bukan aku juga yang memakan bikang itu, ada Rani, teman sebangkuku yang menghabiskan kue itu.
 
****
        Seperti biasa, di Minggu pagi, keluargaku selalu menyempatkan untuk olahraga bersama. Aku memilih bersepeda keliling kompleks perumahan. Sedangkan, Ayah, Ibu, dan Rangga berjalan jalan di Pasar Minggu pagi yang berada di sekitar Stadion. Tumben, hari ini aku tak mendengar ‘kicauan’ si Endang yang menjajakan bikang hangatnya. Kemana dia? Bukannya aku rindu dengan jajanan pasarnya itu. Tetapi, mendengar suara Endang setiap pagi merupakan rutinitasku sebelum berangkat sekolah. Aku pun penasaran, kemana Endang pagi ini? Aku segera menuju ke Panti Asuhan Cahaya Hati, tempat tinggal Endang saat ini yang tak jauh dari komplek perumahan. Aku bertanya pada salah seorang penghuni Panti Asuhan. “Endang pulang ke Jombang, dia pulang kampung karena ingin melanjutkan pengobatan alternatif disana.” Ucapnya dan lantas kembali masuk ke halaman Panti, aku diam dan berusaha mencerna perkataan tadi. Pulang? Sakit? Pengobatan alternatif? Karena diburu rasa penasaran, aku segera pulang ke rumah dan bertanya pada Ibu.
****
            Aku memarkir sepedaku di garasi, tak sengaja aku mendengar Ayah dan Ibu sedang berbicara serius di Ruang Tamu. Aku tetap berada di garasi dan berusaha mendekatkan telingaku ke daun pintu ruang tamu.
            “Kasihan Endang itu, ia terpaksa kembali ke kampung untuk menjalani pengobatan alternatif. Ibu merasa bersalah pada Almarhumah Anik karena Ibu tak dapat merawat darah dagingnya dengan baik. Bahkan, Ibu tak dapat membujuk Endang untuk tinggal di sini dan bersekolah bersama Rena.“ Aku melihat Ibu mulai menitikkan air mata.
“Ayah tahu dan Ayah juga merasakan hal yang sama dengan Ibu, kita juga tidak sempat menyembuhkan Tuberculosis Endang. Tapi setidaknya kita sudah membeli kue buatan Endang. Paling tidak, Endang sudah dapat penghasilan sendiri dan membiayai hidupnya sendiri sejak orang tuanya meninggal setahun lalu.” Ayah mencoba menenangkan Ibu.
            Perkataan kedua orang tuaku membuatku tercekat. Aku berusaha mencerna perkataan itu. Ternyata selama ini Endang adalah anak sahabat Ibu yang di titipkan pada Ibu sejak setahun yang lalu. Pantas saja, Ibu selalu membeli jajanan buatan Endang dan memaksaku membawanya ke sekolah. Sepengetahuanku, Ayah juga jarang memakan bikang itu ketika di rumah dan lebih sering membawa kue itu ke kantor. Jadi ini sebabnya.
            Aku hanya bisa mendoakan agar Endang cepat sembuh dan kembali kesini. Aku pun tak keberatan jika suatu saat nanti Endang tinggal bersama kami bahkan satu sekolah denganku.
            Cepat sembuh Endang
            Aku merindukan bikang hangatmu..
  via gen22.net
JAWA POS. Kamis, 7 Juli 2011
KHARISMA HAWA D.
Facebook        : Kharisma Hawa D.
Twitter             : @kharismahawa
Heello              : @kharismahawa
Email                : kharismahawa@yahoo.co.id

Yang Mungkin Menarik Untuk Sobat Klipingkita Baca : 
Cerita Lucu Abu Nawas
Cerita super lucu : Cium dulu pantat gue
Kumpulan teka teki Lucu
Cerita super lucu : Kaktus Arab
Cerita super lucu : Tongkat dan Piring 
Puisi Sepi

Nah kurang lebih seperti itulah referensi, artikel, review seputar Cerpen Kehidupan 2013. Jika informasi seputar Cerpen Kehidupan 2013 ini bermanfaat bagi kalian semua, jangan sungkan berbagi dengan teman teman kalian di Facebook, Twitter dan google plus. Admin Kliping Kita
Cerpen Kehidupan 2013 Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown
bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Daftar Artikel