Tim Detasemen Khusus 88 Anti Teror berhasil menangkap satu orang
pelaku teror dalam keadaan hidup. Pelaku berinisial B hingga kini masih
diperiksa di Jawa Tengah.
Hal ini diungkapkan Kepala Biro
Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar,
Sabtu (1/9/2012), dalam pesan singkat yang diterima wartawan. "Ya, ada
satu yang hidup atas nama B, masih periksa di Jateng," ujar Boy.
Ia
mengungkapkan, dalam baku tembak yang terjadi tadi malam dua terduga
teroris tewas dan seorang anggota Densus 88 gugur. Dua terduga teroris
yang tewas yakni Farhan dan Muksin. Sedangkan anggota Densus 88 yang
gugur dalam penyergapan itu adalah Bripda Suherman. "Bripda Suherman
akan dimakamkan di Pinrang Sulawesi Selatan," kata Boy lagi.
Boy
masih belum bisa menjelaskan para pelaku terkait dengan kelompok teroris
mana. Ia pun belum bisa memastikan aksi yang sudah dilakukan para
pelaku teror.
Diberitakan sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri
melakukan penggerebekan dan penangkapan terduga teroris di Jalan
Veteran, Solo, Jawa Tengah, Jumat (31/8/2012) malam. Saat itu, sebuah
sepeda motor yang dicurigai sebagai pelaku teror dipepet oleh rombongan
mobil berisi anggota Densus 88.
Ketika hendak disergap, para
pelaku melakukan perlawanan hingga akhirnya terjadi baku tembak. Dua
orang terduga teroris tewas di tempat sementara seorang anggota Densus
88 turut gugur dalam tugasnya.
Penyergapan terduga teroris ini
diduga kuat terkait dengan aksi teror yang terjadi di Solo beberapa hari
belakangan. Sebelumnya, penembakan terjadi di Pos Polisi Singosaren,
Solo, Jawa Tengah, Kamis (30/8/2012) malam. Seorang anggota Polsek
Singosaren bernama Bripka Dwi Data Subekti meninggal dunia akibat luka
tembak di bagian dada. Pada saat kejadian, ada beberapa anggota polisi
lain yang sedang berjaga dan patroli di luar pos polisi.
Pelaku
diketahui berjumlah dua orang dan datang menggunakan sepeda motor bebek.
Pelaku yang menggunakan penutup wajah itu melakukan aksinya dengan
cepat.
Polisi menilai bahwa aksi penembakan itu adalah tindakan
teror yang terencana. Pelaku diperkirakan telah menyiapkan target pos
polisi yang akan diserang. Pasalnya, aksi penembakan ke arah pos polisi
merupakan yang ketiga kalinya terjadi di Solo.
Aksi teror serupa
juga sempat terjadi di dua pos pengamanan (pospam) Lebaran di Solo.
Penembakan dan pelemparan granat oleh orang tak dikenal dilakukan secara
berturut-turut. Pertama di Pospam Simpang Gemblengan, Jumat
(17/8/2012). Hal yang sama kembali terulang di Bundaran Gladak, Jalan
Jenderal Sudirman, Sabtu (18/8/2012). Pada kejadian tersebut, dua polisi
terluka.(sumber)
Nah kurang lebih seperti itulah referensi, artikel, review seputar Identitas Teroris Solo Sudah Diketahui. Jika informasi seputar Identitas Teroris Solo Sudah Diketahui ini bermanfaat bagi kalian semua, jangan sungkan berbagi dengan teman teman kalian di Facebook, Twitter dan google plus. Admin Kliping Kita