Media Informasi dan Kliping Online

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Rabu, 02 Januari 2013

Cerpen Sedih - Karena Waktu

Hi,Selamat datang di blog Kliping kita. sobat kliping, hari ini kami akan memberikan informasi seputar Cerpen Sedih - Karena Waktu untuk kalian semua

Terbayang, terus akan dirimu
Setiap hari yg kulalui
Sejak aku mengenalmu
Semua hanya dirimu
Tak mungkin kudapat bertahan lagi
Bila tak kunyatakan cinta ini
Mungkin kau akan biarkan
Cintaku mendapat tempat dihatimu
Dengarkanlah kuberkata
Tentang cinta yg telah ada
Dihatiku kurelakan kau ambil jiwaku
Andaikan kucurahkan segenap hati
Semua niat dan inginku
Untuk miliki dirimu selamanya
 
Satu buah lagu pun telah usai ia nyanyikan, orang-orang yang menyaksikan pun terhibur dan suasana menjadi ramai oleh suara tepukan tangan para penonton. Gadis manis itu pun melontarkan senyuman ke setiap juru. Tanpa ia sadari seorang pria tengah memperhatikannya sedari tadi,sejak ia mulai bernyanyi. Pria itu hanya diam menatap dan tersenyum. Gadis itu beranjak pergi namun,tepat saat pintu terbuka hujan pun turun.

 Sekedar informasi Cerpen Sedih - Karena Waktu ini adalah  Karangan Fitri Soleha. Nah habis baca Cerpen Tentang Cinta sobat kliping bisa memperkaya referensi dengan membaca Kata Kata Bijak Mario Teguh dan Sobat kliping juga nantinya bisa melihat Kata Mutiara Bisnis yang kliping kita pernah publish sebelumnya. Lihat juga Kumpulan Kata Kata Bijak Kehidupan . Oke deh.. Selamat melanjutkan membaca  

“Huh! Kenapa harus hujan sih? Jadinya susah pulang,kan?” Gadis itu terus mendumel. Berdiri sendiri menunggu hujan reda dengan kaki yang di hentakkan berkali-kali.
“Kenapa? Enggak bisa pulang karena hujan? Kenapa enggak terobos aja? Lagi pula hanya hujan air, bukan hujan api” Suara asing pun tiba-tiba terdengar. Gadis itu menoleh sejenak lalu kembali menatap hujan.
“Siapa sih ini cowok? Sok banget!” batin Gadis itu sinis.
“Apa aku mengenalmu?” Gadis itu mulai angkat bicara.
“Tidak. Kau tidak mengenalku!”
“Lalu kenapa kau bersikap seakan kita sudah lama kenal?”
“Kenapa? Kau tidak suka?”
“Kalau iya,kenapa?” Gadis itu menoleh,menatap sinis
“Gadis semanismu bisa galak juga ya?” Pria itu membalas tatapan lalu tersenyum
“Dasar orang aneh!” Gadis itu pun kembali masuk ke dalam cafe
“Hei! Tunggu!” Pria itu memanggil si gadis setengah berlari. Kini pria itu berada di hadapan Gadis yang menurutnya manis.
“Kenapa? Apa kau mau aku kembali menyanyi di atas sana,baru kau mau berhenti menggangguku?” Tutur gadis itu sedikit menekan perkataannya dengan telunjuk tangan menunjuk ke arah panggung.
“Jadi,aku mengganggu mu? Maaf!” Pria itu pun terdiam lalu pergi,ia pergi meninggalkan gadis itu ke luar cafe. Ditatapnya segera pria aneh itu yang berlalu pergi. “Sumpah,ya! Itu orang aneh banget. Udah sok akrab,sekarang pergi tanpa pamit. Enggak sopan banget!” Ketus gadis itu menekuk kedua tangannya.
Aku ingin seperti burung
Yang dapat hinggap dimana saja
Terbang ke alam bebas
Sebebas yang ia mau
Aku ingin seperti mentari
Yang selalu datang setiap hari
Yang selalu memberi sinar
Pada setiap insan
Aku ingin seperti air
Yang mengalir tanpa akhir
Yang tanpa batas
Aku ingin…
Tarian pena di atas lembaran putih terhenti.Gadis itu mendongakkan wajahnya,menatap lurus ke depan.Tersenyum melihat pemandangan yang menurutnya sangat indah dengan taman penuh bunga yang dihinggapi kupu-kupu kecil yang indah. Sungguh membuat hati damai,tenang dan nyaman. Tunggu! Siapa dia? Seseorang yang tidak biasa dilihatnya kini ada di hadapannya. Gadis itupun beranjak menghampiri orang tersebut.
“Kau?” Tutur pria itu sejenak menoleh pada gadis yang baru saja berdiri di samping kiri dirinya lalu kembali menatap lurus ke depan.
“Iya,ini aku. Kau sedang apa disini?”
“Kenapa? Aku mengganggumu lagi? Maaf!” Gadis itu meraih tangannya agar ia tak pergi.
“Kau tidak harus pergi. Kau tidak menggangguku,sama sekali tidak.
Gadis dan pria itu kini duduk bersebelah di atas rumput hijau yang tak begitu lebat
“Kau sering kemari?” Pria itu angkat bicara. Gadis itu mengangguk cepat dan mulai bersikap hangat padanya. “Lalu kau sendiri?”
“Baru kali ini aku kemari.Ternyata masih ada tempat seindah ini di kota yang terkenal panas itu”
“Memang kau kemana saja? Tempat ini memang sudah ada sejak lama.Aku sering kemari,tempay yang nyaman bagiku”
“Buat mencari inspirasi tentang lagu-lagu mu?” Kali ini tatapannya begitu tajam, ditatapnya kedua bola mata si gadis mungil itu.
“Tidak juga!” Pria itu mengernyitkan dahi.Heran.
“Lalu?”
“Aku kemari bukan hanya untuk mencari inspirasi tentang lagu saja,tetapi untuk mencari inspirasi buat novel juga! Begitu pun saat aku butuh waktu buat sendiri. Saat aku sedih,senang. Pasti datang kemari. Sekedar untuk memanjakan hati”
“Kau penulis juga?”
“Lebih tepatnya calon penulis” Jawab gadis itu cengengesan.Pria itu hanya tersenyum memandang gadis itu yang seakan semakin terlihat cantik dan manis baginya.
“Dari awal kita bertemu,kita belum sempat berkenalan. Aku Lazu!” Gadis itu pun seketika diam. “Kenapa?” Lanjut pria itu.
“Memangnya harus ya,kita berkenalan?” Pria yang mengaku bernama Lazu pun memandang gadis itu dengan tatapan heran.
“Apa artinya pertemanan jika tidak diawali dengan perkenalan?” Lazu kembali bertanya dengan tatapan yang semakin tajam.
“Aku Venus!” Seketika sikap Lazu pun berubah,ia menjadi diam.
“Maaf! Aku ada urusan. Aku pergi” Kali ini ucapannya begitu datar. Tanpa sepatah katapun yang Lazu ucapkan,ia pergi meninggalkan Venus,yang masih menatapnya heran.
Malam pun tiba,Venus tengah berdiri di balkon rumanya,menatap bintang-bintang malam yang penuh dengan cahaya. Dengan menopang dagu ia tersenyum.Seketika bintang-bintang itu berkumpul membentuk sebuah wajah.Dan yang muncul wajah..
“Kenapa disaat indah seperti ini malah terbayang cowok itu? Sungguh,aneh. Tapi nyata!”
Aku ingin seperti bulan
Yang terus bersinar sepanjang malam
Tanpa lelah memberikan senyuman terindah
Aku ingin seperti bulan
Yang tak kesepian
Selalu ada teman setia
yaitu bintang
Aku ingin seperti bulan
Walaupun datang siang
Tetapi bulan akan selalu muncul
Sampai setiap insan musnah
Saat sedang asyik menulis dalam lembaran putih, jemari tanganya terhenti. Ia ingat akan sosok pria yang menurutnya aneh. Lazu! Masih terbayang akan sikapnya yang tiba-tiba menjadi dingin seperti itu. Sungguh membuat Venus tak tenang dan penasaran pastinya.
“Lazu? Kenapa dia tiba-tiba aneh mendengar namaku? Memang ada yang salah dengan nama VENUS? Apa karena veus itu nama planet? Tapi,kan yang membuat nama bukan aku. Semua orang punya hak masing-masing mengapa mempunyai nama ,yang aneh sekalipun. Karena seaneh apapun namanya pasti ada rahasia besar didalam nama itu sendiri” Venus terus mendumel
“Sumpah ya! Baru kali ini aku kenal sama orang yang super duper nyebelin kayak dia. Kadang baik,kadang nyebelin!” Lanjut venus menggerutu.
“Venus,kenapa kamu kembali? Jujur, aku sudah terlalu membencimu. Saat aku mencoba mempertahankan cinta itu, kau tiba-tiba menghilang seperti ditelan bumi.Dan setelah aku hampir melupakanmu,kau datang kembali. Kenapa kau kembali,Ve? Apa kau bermaksud ingin mempermainkan perasaan ku? Aku benar-benar sudah menganggapmu mati,kenapa kau datang tia-tiba? Begitu pun, saat aku belum mengetahui bahwa itu kau,aku sempat mencintaimu,mencintaimu kembali. Tapi,saat aku tahu itu kamu,venus! Jangan berharap aku bisa mencintaimu kembali!” Geram lazu dalam batin.Ditatapnya bintang malam,tak seindah dulu,saat menatap bersama dengan pujaan hatinya. Venus. Itu dulu,sekarang?
Hidup itu adalah pilihan
Memilih yang terbaik atau yang terburuk
Memilih berjuang atau menyerah
Memilih bersahabat atau menyendiri
Memilih hidup atau mati
Tuhan…
Apa hukum yang menyaksikan sebuah pertentangan tentang kematian? Aku tahu, kematian memang hanya engkau yang menentukan tetapi jika di ijinkan. Aku meminta agar kematian itu tidak secepatnya menghampiriku!
Aku masih ingin hidup seribu tahun lagi
Sampai aku mendapatkan kebahagiaan yang teramat
Di dunia ini…
Dilihatnya jam yang melingkari pergelangan tangan kiri Venus yang mungil.
“Ya,ampun! 2 menit lagi masuk!” Pekik Venus.Matanya melotot pada jam tangan yang melingkar di pergelangan tanganya. Segera beranjak dari duduk dan…
Brukkk!!!
“Aww!!” Venus menabrak seseorang berpawakan tinggi tegap,dan itu Lazu. Tatapannya begitu datar,berbeda saat pertama kali mereka bertemu. Ditatapnya tajam pria tampan itu.
“Maaf! Aku buru-buru!” Tutur Venus berlalu pergi. Ditatapnya segera venus yang berjalan jauh membelakanginya, menatap bukan karena kagum ataupun cinta, tetapi menatap dengan tatapan kesal. Tajam.
Dengan cepat venus berlari menyusuri koridor kampus,terhenti tepat di pintu kelas. Tak berani masuk karena ada pak Anwar,dosen mata pelajaran Sastra. Venus hanya berdiri diam,gugup dan menundukkan kepala,pak Anwar pun menghampiri venus. Ditatapnya venus dengan bola mata besar yang menyeramkan itu.Tak seperti biasanya venus terlambat. Pak Anwar pun bertanya-tanya mengapa venus bisa telat masuk pelajarannya. Tapi,berhubung itu kali pertamanya venus terlambat,pak Anwar pun memberi toleransi kepada venus dan mengingatkan untuk tidak mengulangi kesalahannya lagi. Akhirnya venus pun dapat mengikuti pelajarannya pak Anwar.
Dua jam pelajaran pun usai, semua mahasiswa-mahasiswi kelas sastra berhamburan keluar kelas termasuk Venus. Tiba-tiba kepalanya terasa sangat sakit,pusing. Wajahnya pun mulai berubah menjasi pucat
“Sumpah,ya! Pusingnya enggak pernah hilang!” Ketus venus yang terus memegang kepalanya. Jalannya kini gontai,semakin pusing. Pada akhirnya venus pun tak sengaja menabrak seseorang. Setelah diperhatikan ternyata itu Lazu. Apa ini takdir? Setiap bertabrakan pasti dengan Lazu! Entahlah?
“Lain kali,kalau jalan liat-liat. Udah dua kali loe nabrak gue!” Terdengar kasar ucapan yang Lazu lontarkan. Tapi venus tak menghiraukannya. Lazu berjalan menjauh ,pandangan venus pun mulai kabur dan ia terkulai lemas. Pingsan. Semua mahasiswa yang melihat pun berdatangan mengerumuni venus. Langkah Lazu terhenti. Ia berbalik dan terkejut.
“Venus?” Pekik Lazu saat melihat Venus terkapar tak berdaya ditengah kerumunan orang yang hanya melihat. Berlari menghampiri venus.
“Ve..Venus!” Teriak Lazu menepuk pipi venus berkali-kali agar venus bangun, tapi itu tidak menjamin. Akhirnya lazu membawa venus ke rumah sakit terdekat dari kampus.
Dua puluh menit berlalu,lazu hanya berdiri diam didepan ruang UGD menunggu dokter keluar. Perasaannya sangat kalut,bercampur aduk. Tak lama dokter pun keluar dari ruangan UGD.
“Gimana keadaannya,Dok?”
“Apa? Tumor otak,Dok?” Pekik Lazu mendengar apa yang dijelaskan dokter di ruangannya.Rasa sakit yang menggebu dalam hati. Perasaannya seakan melayang jauh,berharap itu hanya mimpi.
Berjalan perlahan mendekati sebuah ranjang rumah sakit, seorang gadis mungil yang terbaring lemah dengan mata yang terpejam. Lazu memegang tangannya yang mungil ,air mata pun seketika keluar,menetesi tangan mungil si gadis.
“Ve,kenapa sih harus seperti ini? Kenapa? Jujur,aku masih sayang kamu. Tapi,aku juga benci.Hati aku sudah terlalu sakit untuk mencintaimu kembali,tapi apa karena ini kamu pergi? Jawab,Ve! Aku mau kamu bangun. Ini bukan kamu. Bukan Venus yang aku kenal. Kamu lemah. Venus yang aku kenal adalah cewek yang kuat. Please! Bangun,Ve! Aku mohon!” Isak Lazu menggenggam tangan venus erat.
Jemari tangan Venus pun perlahan bergerak,kedua bola mata kecilnya perlahan membuka. Lazu segera menyeka air mata yang telah membasahi kedua pipinya. Ditatapnya venus yang melirik kearahnya.
“Lazu?” Tutur venus pelan.
“Ve, ini aku. Putra!”
“Putra?” Kini butiran bening pun menetes di kedua bola mata venus. Teringat akan kekasih yang dulu ia tinggalkan.
“Ve,kenapa kamu enggak pernah cerita sama aku,kalau kamu sakit?” Venus hanya diam menahan air matanya agar tak keluar lagi.
“Kamu tau? Aku begitu marah saat aku tau kamu meninggalkanku,tetapi aku sadar kalau aku masih sayang kamu. Kenapa kamu pergi? Apa karena kamu sakit? Atau…?”
“Putra, maaf! Aku enggak bermaksud menjauhi atau meninggalkanmu, tetapi ada satu hal yang aku enggak mau kamu tau. Dan itu…” Ucapanya menggantung.
“Karena ini? Karena kamu enggak mau aku sakit mendengar kamu sakit?” Lanjut lazu, venus mengangguk pelan.
“Aku sengaja pergi,aku ingin kamu marah sama aku. Aku ingin kamu lupa sama aku. Karena,aku enggak saat aku pergi kamu menangis, dan nyatanya sebelum aku pergi pun kamu nangis. Bahkan cuma denger nama penyakitnya aja kamu enggak karuan kayak gini. Maaf!” Tutur venus pelan.
“Kamu ingat? Aku pernah janji kalau aku akan menerima kamu apa adanya, dan aku paling enggak suka sama kebohongan. Walaupun kebohongan itu adalah yang terbaik!” Ujar lazu menatap venus hangat.
Enam bulan telah berlalu, waktu begitu cepat berlalu, selama ini venus telah berhasil melewati masa-masa dimana ia harus menjalani terapi demi kesembuhannya.Tapi tuhan tidak mengijinkannya untuk sembuh. Semakin lama waktu yang ia tempuh,semakin tak mampu pula menjalani hidupnya, semakin lemah daya otak begitupun daya tahan tubuh. Semakin lemah, untuk berdiri pun kini ia tak mampu.Tetapi,inilah yang dinamakan cinta sejati. Lazu masih tetap mencintai venus walaupun venus mulai rapuh.
Tuhan…
Terima kasih atas apa yang telah kau berikan semasa hidupku
Aku tidak marah kalau memang ini jalan hidupku
Aku tidak marah kalau harus menahan rasa sakit seumur hidupku
Aku tidak marah jika aku harus pergi meninggalkan orang-orang yang teramat aku cintai
Tuhan…
Walaupun waktu yang engkau berikan padaku
Begitu singkat aku tidak marah
Aku rela jika itu yang terbaik
Terima kasih tuhan
Kini aku dapat pergi dengan tenang
Setelah kebahagiaan yang aku dapatkan
_THE END_

Cerpen Karangan: Fitri Soleha
Facebook: fitri soleha

Yang Mungkin Menarik Untuk Sobat Klipingkita Baca :

Nah kurang lebih seperti itulah referensi, artikel, review seputar Cerpen Sedih - Karena Waktu. Jika informasi seputar Cerpen Sedih - Karena Waktu ini bermanfaat bagi kalian semua, jangan sungkan berbagi dengan teman teman kalian di Facebook, Twitter dan google plus. Admin Kliping Kita
Cerpen Sedih - Karena Waktu Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown
bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Daftar Artikel