Media Informasi dan Kliping Online

bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Rabu, 02 Januari 2013

Cerpen Sedih - Ujian Untuk Andin

Hi,Selamat datang di blog Kliping kita. sobat kliping, hari ini kami akan memberikan informasi seputar Cerpen Sedih - Ujian Untuk Andin untuk kalian semua

Malam semakin mencekam,,angin bertiup menampar alam, hingga menusuk tulang rusuk yang semakin hari semakin rapuh dengan tangan yang lebam. Ku lihat taburan bintang yang indah di atas langit sana, ku coba menghitungnya tapi tetap selalu tak terhitung. Suara hewan malam terdengar begitu ramai malam tak begitu sunyi, semua terasa indah di hati. “kak, ayo masuk “ suruh ibu pada Anaknya yang masih berada di luar rumah itu dia sangat sayang pada kami.“y , bu ‘,ujarnya pada ibu.
 
Panggil saja Andin, Andin hidup dalam keluarga yang bisa di bilang cukup untuk melewati hari-hainya, ayahnya seorang kontraktor dan ibunya, dia seorang pengajar di sebuah sekolah negeri di kota tempat tinggal mereka sekarang ini, mereka hanya perantau dari daerah Jawa, ibunya sangat keras dalam mendidik anak-anaknya tapi bukan kekerasan fisik yang di ajarkannya pada Andin dan adiknya. Ibu memang yang terbaik dalam hidup mereka, Andin salut dengan perjuangan ibunya untuk meraih kesuksesan yang di harapkan hingga lambat laun apa yang inginkannya dapat dia capai dengan hasil jerih payahnya.
Saat Andin masih sekolah semua yang dia inginkan tearsa begitu mudah untuk di dapatkan, Andin sadar ibadahnya mulai menurun, tak lagi adanya kekhusuan seperti dulu, lisannya sudah tak lagi sering melafalkan ayat-ayat suci-NYa,dan mungkin itulah penghambat semua yang ada di depan mata.

 Sekedar informasi Cerpen Sedih - Ujian Untuk Andin ini adalah  Karangan Syahla Haura syamma. Nah habis baca Cerpen Sedih - Ujian Untuk Andin sobat kliping bisa memperkaya referensi dengan membaca Puisi Untuk nasehat Sahabat dan Sobat kliping juga nantinya bisa melihat Kata Kata Romantis Buat Pacar yang kliping kita pernah publish sebelumnya. Lihat juga Kumpulan Cerita Lucu. Oke deh.. Selamat melanjutkan membaca  

Keadaan mulai kurang membaik saat Andin mulai kuliah di sebuah Universitas Negeri , Andin mulai membuat ibunya sering menangis membuat hatinya tersakiti, bukan hanya hatinya tapi juga jiwanya. Dia tak menginginkan untuk kuliah pada Tahun itu, yang Andin inginkan hanyalah bekerja, advanture, belajar beladiri dengan benar dan menggapai apa yang dia inginkan untuk menjadi seorang penulis di sebuah penerbit ternama, juga belajar berbahasa di sebuah lembaga yang tempatnya jauh dari daerah tempat di mana mereka tinggal. Ternyata apa yang di inginkannya sangat bertolak belakang dengan kedua orang tuaknya, Andin terus mengikuti test ujian untuk dapat lulus masuk pada Universitas yang di maksud oleh ibunya. Sampai akhirnya dia harus masuk ke dalam universitas.

Tak hanya itu, Andin telah menghilangkan kepercayaan mereka padanya. Seringkali Andin berbohong hanya untuk cinta, ya cinta yang berujung pahit cinta yang membutakan mata hatinya, cinta yang membuatnya terperosok pada murka-NYA, cinta pertama yang tak bisa Andin pungkiri bahwa akan membawanya terjatuh pada hal-hal yang negatif, membuat rumah menjadi seperti neraka senyum orang tua menjadi kemarahan, kebahagiaan yang selalu ada menjadi kesengsaraan, keadaan berubah total seratus persen, Andin tak habis fikir dengan semua yang terjadi. Hati menjerit ingin menjauh dari apa yang terlihat, menghindar dari semua yang menyayanginya, berharap dia dapat memperbaiki semuanya dengan cara menjauh dari apa yang ada.

Andin berusaha mengikuti sandiwara itu, dia terus mengikuti pelajaran yang ada meskipun dia merasa tidak faham akan apa yang di ajarkan oleh semua dosen yang masuk pada setiap mata kuliah di kelas yang dia duduki. Pandangannya kosong yang ada dalam fikiran Andin hanyalah yang dia inginkan, Andin hanya dapat mengrjakan tugas-tugas yang pasti ada setiap harinya ntah tugas itu beres atau sebaliknya,mengerti atau tidak mengert, yang penting Andin dapat mengerjakan tugas itu sampai suatu ketika teman-temannya bertanya ,,
“ Andin,, kamu betah kan di kelas ini ?’,tanya Keyla teman satu kelasnya yang slalu memperhatikan gerak gerik Andin, matanya tajam tapi menenangkan,“ jujur Keyla, aku tak pernah ingin kuliah di Tahun ini ‘. Andin tak sadar bukan hanya Keyla yang mendengar pernyataan nya, tapi juga teman yang lain yang ingin tahu dengan apa yang terjadi padanya,“ maksud kamu, kalau memang seperti itu kenapa kamu kuliah?’, temannya yang satu ini benar-benar ingin tahu tentang alasannya, kupu-kupu terbang tinggi menuju bunga yang mekar di atas phon rindang di depan di manamereka duduk-duduk sambil menunggu kepastian dosen yan akan masuk siang, seolah ikut mendengar apa yang telah ku ucapkan, hari itu menjadi saksi atas semua ucapannya,“ Andin hanya tak ingin membuat kedua orang tua Andin kecewa saja Key “ matanya tertuju pada sosok ikhwan yang melintas di depan nya, Andin tahu dia k Nandi kk yang begitu tegar saat ayahnya meninggal 5 tahun yang lalu, teguh pendirian, shaleh, pintar, dia begitu perfact di mata nya, Andin tak mungkin memanggilnya saat itu “h,,Andin”.(Keyla menarik nafasnya merasa kaget dengan jawaban yang terlontar dari lisannya,

Andin tersenyum, miris di hati ingin sekali dia tumpahkan dalam tangisan yang panjang , hati merasa sesak Andin tak hanya membohongi dirinya sendiri tapi juga kedua orang tuanya dan orang-orang yang berada di sekitarnya, fikirannya kosong, buntu, hingga Andin bertekad untuk mengikuti semua UKK/UKM yang ada,, tapi sayang hanya satu UKM yang selalu dia ikuti dan itupun tidak untuk sekarang ini. Ketua UKM yang dia ikuti selalu bertanya apa yang terjadi pada dirinya, dan itu tidak mungkin dia ceritakan.
“Andin, kamu orang yang kuat, terlihat dari sikapmu kenapa Andin yang dulu kami kenal slalu ceria sekarang menjadi berubah drastis,ada yang salahkah dengan kami?”, Andin tak tahu apa harus dia menjawab pertanyaan itu,

Awan terlihat putih tak ada tanda-tanda hujan akan turun, tapi hatinya tak sama seperti awan yang terlihat, Andin berdiri tapi tak melakukan apapun, dia bergerak tapi tanpa arah dan tujuan, Andin berfikir tapi fikirnnya tak mendukung, Andin kehilangan apa yang ada dalam dirinya itu yang dia rasakan,“ tidak ada, aku hanya sedang tak enak badan’,dia tersenyum dan pamit untuk lekas meninggalkan tempat, kebohongan menjadi makanannya, dia senang melakukannya supaya mereka tidak tahu dengan apa yang terjadi, dan di sisi lain Andin sangat terbelenggu dengan semua keburukan yang menguasai dirinya.
Hari demi hari minggu demi minggu hingga 6 Bulan ini Andin masih tetap tak bisa untuk terus bertahan kuliah, bukan pernikahan yang diinginkan dia hanya inginkan pergi jauh dari keluarganya dari saudara-saudaranya,teman-teman seperjuangannya dan orang-orang yang ada di sekitarnya,,, kembali dengan membawa kesuksesan dengan caranya sendiri yang pastinya dengan cara yang baik bukan melanggar agama.
Hari-harinya terasa kelam,apa Andin jauh dari cinta-NYA?,,Itulah yang selalu berputar-putar di benak gadis berumur 20 itu, itulah yang slalu dia tanyakan, tapi Andin yakin Allah slalu mengawasinya.
“apa yang akan kamu lakaukan Andin ?”. Andin terdiam, tujuannya saat itu satu mendapatkan pekerjaan untuk kehidupannya supaya dia tidak membebeani keduanya lagi,Tania membangunkanknya dari lamunan, Andin tersentak kaget, “ ku fikir aku memang salah dengan semua yang kulakukan dan selalu merasa benar dengan apa yang ku fikirkan , aku bingung dengan diriku k “.wajahnya kusut “Innallaha ma’ana Andin “.ujarnya pada Andin “ iya k “. Andin seolah tak mengerti dengan keadaan. Dia terobos derasnya hujan di sore itu, biarkan rintikan hujan membasahi pakaian yang dikenakan, tak peduli dengan orang –orang di sekitar yang memperhatikan, biar mereka tak melihat tetesan air mata nya.
” Nenk ayo nenk langsung ‘, tawari supir angkot di sebrang sana,cepat Andin memburu mobil yang mungkin sudah menunggu lama para penumpang,” hujan-hujanan nenk ?, Andin tersenyum, melupakan buku yang tertinggal di sebuah tempat poto copy yang datanginya tadi siang,” eh iya pak ‘, Andin coba menepis rintikan hujan yang telah membasahi pakaiannya meskipun hal itu sia-sia.

Mobil melaju cukup kencang,, genangan banjir membuat kemacetan jalan yang di lalui, Andin peluk tas gendong kesayangannya meskipun basah tapi membuat tangannya lebih hangat. Wajahnya mulai terlihat pucat di spion kaca mobil berharap tak terjadi apa2, Andin turun dari angkot dengan perlahan , jalannya sempoyongan,”mbak tak apa-apa?, seorang anak sma membopongku, dia merasa pusing saat itu semua menjadi gelap tak ada yang dapat dilihat,” insyaallah tak apa-apa dhe terimakasih ‘, Andin tersenyum padanya hanya itu yang bisa dia berikan pada gadis remaja itu,, wajahnya terlihat manis tatapannya menyejukan hati jilbabnya menjulur menutup aurat seorang akhwat.
“,hi,, itu kenapa ?, Andin tidak tahu apa peduli mereka padanya saat hujan deras mengguyur bumi, Andin merasa sangat lelah tak sadar ada yang mengalir hangat dari hidung,,”hi,,kamu kenapa ?, seseorang mendekatinya membuat hatinya semakin tak karuan dengan rasa takut yang ada tak mempnya meliht dengan wajah kasihan dan kkhawatir, Andin bingung ntah kenapa dengan orang-orang di sekitarnya,, hujan tak kunjung reda ada yang jatuh membasahi tangan hangat terasa, Andin lihat darah menetes dari hidung Andin baru sadar kenapa banyak orang yang memperhatikannya,” dhe kamu sariawan y?’, Andin menggeleng tidak tahu, seseorang memberikan tisue padanya, satu lembar tisue ternyata tidak cukup untuk membersihkan darah yang keluar dari hidungnya,, penglihatannya kabur Andin terjatuh sebelum mobil melaju,
Saat dia terbangun ternyata Andin berada dalam sebuah rumah yang begitu asing baginya,,, rumah itu begitu besar barang-barangnyapun bagus rumah yang di impikan,
Andin duduk di ujung kasur menunggu sang pemilik rumah, baju nya pun telah berganti dia ingin cepat pergi dari tempat itu Andin tahu ibu pasti sangat menghawatirkannya,” permisi ‘, seseorang mencoba mengetuk pintu kamar “ mbak sudah sadar y?’,senyumnya ramah dia terlihat seperti pembantu di rumah itu, dan memang perkiraannya tepat,” alhamdulillah,, maaf apa saya bisa bertemu dengan orang yang membawa saya kesini?’, ujarnya pada orang yang berada di hadapannya waktu itu, jam menunjukan pukul 17.30 Andin semakin bingung handphone pun hilang ntah kemana saat dia berjalan menuju mobil pertama. Hujan akhirnya reda Andin benar-benar ingin pulang saat itu juga, di luar terlihal gelap Andin semakin tak sabar untuk pulang,” maaf dik, ibunya sedang pergi, gimana ya “, senyumnya begitu ramah Andin rasa orang-orang yang ada di rumah itu memang baik, sampai dia tidak bias untuk meninggalkan rumah tanpa permisi dan bertemu dengan orang yang telah menolongnya.
“Assalammualaikum,,,’, terdengar sahutan salam, Andin menengok kebelakang, ibu itu langsung menghampirinya, senyumnya menenangkan hati “ sudah sembuh dik ?’,tanyanya pada Andin, Andin merasa nyaman ada di dekatnya tanpa ada rasa takut di hati,”Alhamdulillah bu, saya sudah merasa baik, terimakasih ibu sudah menolong saya, saya tidak bisa memberi apa-apa pada ibu “, Andin menundukan pandangan, merasa malu atas semua kebaikannya yang belum dapat dia balas, ibu itu hanya tersenyum memberikannya sesuatu, katanya biar badan Andin hangat “ adik tahu adik ini sakit apa?’,,, Andin lupa akan waktu “ iya bu saya tahu “, saya punya penyakit leukimima bu sa.. ‘, suraku terputus, saat seorang anak laki-laki mendekati keduanya dan duduk di samping ibu nya.
“ siapa ini mah,?, hmm iya aku tahu yang tadi mamah ceritain y?”,
“iya, oh iya siapa namanya dik ?’.
“ Andin bu, “, Andin kembangkan 1senyuman pada keduanya,” kuliah apa masih sekolah?’, tanya laki- laki di sampingnya, Andin mulai merasa tidak enak perasaan saat kk itu bertanya padanya, “ kuliah k,” Andin tersenyum kembali lalu menundukan kepala ,“ jurusan apa ?’, tanyanya lagi Andin merasa seolah perkataan yang keluar dari ucapan laki-laki yang baru di kenalnya itu adalah sebuah introgasi yang bukan hanya sekedar pertanyaan biasa,“ Akutansi Negara .’jawabnya simple ,“ ini pas mah “. Andin tak mengerti apa yang di maksud olehnya,“ syuutt,,, kamu ini, tidak sopan sama tamu, udah diam mamah mau tanya Andin, apa orang tuamu tahu?”,tanya nya kembali memastikan kalau Andin tidak menutupi penyakit yang di deritanya pada kedua orang tuanya“ tidak bu, saya tidak ingin mereka tahu,, biarkan penyakit ini menjadi penebus dosa yang selama ini telah saya perbuat “, jawabnya dengan pasti, semua tak kan aku lupakan,laki- laki tanpa nama, tersenyum manis padanya,dia berharap dapat bertemu kembali dengan sosok tegas di hadapannya.
Matahari mulai meninggi, cahayanya hangat dan terkadang menyengat, awan putih tampak berjalan di langit, jalanan mulai sesak dengan kendaraan ranting- ranting di taman mulai menjorok tak beraturan semua orang memulai melakukan aktifitas di pagi itu dengan bentuk senyum masing- masing,
Andin berdiri di depan kelas, dia melihat area kampus yang di gandrungi mahasiswa, senyum terulas merasakan indahnya hari itu,,, Andin memulai untuk berbisnis sepulang kuliah untuk bisa berpindah dari jurusan yang sedang dia jalani
Satu minggu, dua minggu sampai Andin dapatkn uang dari hasil pekerjaannya,, Andin senang bisnisnya lancar dan yang dia inginkan akhirnya tercapai,, tapi apa Andin akan terus hidup di hari itu,,, tubuhnya terhempas jatuh, pandanganku gelap banyak mahasiswa/i yang menghampiri, mengulurkan tangan mereka untuk membawanya ke rumah sakit terdekat, itu yang Andin ingat !!.
Dokter menganjurkannya untuk melakukan kemoteraphy, tak sangka penyakitnya telah merambat menggerogoti tubuhnya yang terlihat tegar, api Andin tak inginkan hal itu biar Allah yang menentukan kapan dia harus kembali padaNYa.
Andin tersenyum melihat indahnya langit biru di hari itu, tak ada satu orangpun yang tahu bahwa dirinya sangat rapuh, dan kematian selalu menunggunya, menunggu tertutupnya mata indah itu. Pandangannya jauh tapi hatinya selalu kan tetap bersama orang yang dicintainya.
“ ibu, ayah, maafkan Andin “, ucapnya dalam hati
SELESAI

Cerpen Karangan: Syahla Haura syamma
Syahla Haura nama pena dari Nuurul Baiti lahir di kota Garut 07,Januari 1994…anak pertama dari 2 bersaudara menamatkan jenjang pendidikan SMP- SMA di pondok pesantren Darussalam (Kersamanah Garut),sedang mengejar S1 di keguruan UIN sunan gunung Djati Bandung,,,kalian dapat share di nurulnaxlesblac@yahoo.co.id atau bisa sms di 085721008725,,terima kasiah atas dukungan kalian yang udah baca cerpenku.
Yang Mungkin Menarik Untuk Sobat Klipingkita Baca :

Nah kurang lebih seperti itulah referensi, artikel, review seputar Cerpen Sedih - Ujian Untuk Andin. Jika informasi seputar Cerpen Sedih - Ujian Untuk Andin ini bermanfaat bagi kalian semua, jangan sungkan berbagi dengan teman teman kalian di Facebook, Twitter dan google plus. Admin Kliping Kita
Cerpen Sedih - Ujian Untuk Andin Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown
bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Daftar Artikel