Sesudah beberapa tahun kehilangan isteri tercinta, kakek ingin mencari
pasangan yang baru. Dia berkata kepada anak laki-laki satu-satunya
dengan bahasa isyarat:
"Biasanya waktu tidur aku kedinginan."
Anak lelakinya termasuk berbakti dan sangat sayang kepada Bapaknya, maka setelah mendengar perkataan itu ia pun segera membelikan sang Bapak sebuah alat pemanas.
Tak lama kemudian, kakek berkata pula: "Punggungku sering-sering gatal, nggak ada orang yang bisa bantu menggaruknya."
Anak lelakinya segera ke toko membeli sebuah alat penggaruk untuk Bapak.
Lewat beberapa waktu kemudian, anak berkata kepada Bapaknya: "Bulan depan cucu laki-laki Bapak akan kawin!"
Kakek dengan nada agak marah berkata: "Buat apa kawin? Belikan dia sebuah alat pemanas dan alat penggaruk sudah cukup, bukan?"
"Biasanya waktu tidur aku kedinginan."
Anak lelakinya termasuk berbakti dan sangat sayang kepada Bapaknya, maka setelah mendengar perkataan itu ia pun segera membelikan sang Bapak sebuah alat pemanas.
Tak lama kemudian, kakek berkata pula: "Punggungku sering-sering gatal, nggak ada orang yang bisa bantu menggaruknya."
Anak lelakinya segera ke toko membeli sebuah alat penggaruk untuk Bapak.
Lewat beberapa waktu kemudian, anak berkata kepada Bapaknya: "Bulan depan cucu laki-laki Bapak akan kawin!"
Kakek dengan nada agak marah berkata: "Buat apa kawin? Belikan dia sebuah alat pemanas dan alat penggaruk sudah cukup, bukan?"