(Foto: gettyimages)
WANITA dengan postur tubuh tinggi lebih mungkin untuk mengembangkan kanker. Risikonya mencapai tiga kali lipat.
Para peneliti percaya bahwa postur tinggi dapat meningkatkan kadar hormon tertentu yang dikenal memicu tumor. Penelitian kemudian dihelat Oxford University untuk membuktikan keyakinan.
Hasilnya, peneliti menemukan bahwa risiko kanker meningkat sekira 16 persen untuk setiap 10 cm tinggi badan. Demikian kesimpulan penelitian yang dirilis baru-baru ini, seperti dikutip Dailymail, Senin (25/7/2011).
Para peneliti memelajari hubungan antara tinggi badan dan 10 bentuk kanker paling umum, termasuk kanker payudara, usus, ginjal, rahim, dan darah dengan melihat catatan medis satu juta wanita Inggris.
Peneliti menemukan bahwa wanita yang memiliki tinggi badan 175 cm memiliki risiko lebih dari 33 persen untuk mengembangkan kanker dibandingkan wanita yang tingginya hanya 152 cm.
Para ilmuwan mengatakan, kaitan antara tinggi badan dan kanker menjelaskan mengapa kasus kanker meningkat selama beberapa dekade terakhir seiring tinggi badan wanita yang rata-rata juga meningkat. Selama satu abad terakhir, tinggi badan orang dewasa di Eropa naik lebih dari 1 cm setiap 10 tahun. Dan angka menunjukkan bahwa tingkat kanker meningkat sekira 3 persen setiap dekade.
Wanita tinggi puber lebih awal
Salah satu alasan adanya kaitan tinggi badan dan risiko kanker adalah, wanita tinggi cenderung mulai pubertas lebih awal dan ini adalah masa ketika tubuh mulai memroduksi sejumlah besar hormon estrogen, yang dikenal memicu pertumbuhan tumor.
Para ilmuwan juga menekankan, orang yang lebih tinggi memiliki lebih banyak sel di dalam tubuh mereka sehingga memiliki kesempatan sel berkembang menjadi kanker menjadi lebih tinggi.
"Hubungan antara tinggi badan dan risiko kanker tampaknya umum untuk berbagai jenis kanker. Ini menunjukkan adanya mekanisme umum dan mendasar yang bereaksi lebih awal pada sebagian orang, ketika mereka dewasa,” jelas Jane Green, peneliti dari Unit Epidemiologi Kanker University of Oxford.
"Tentu, orang tidak bisa mengubah tinggi badan mereka. Faktanya, tubuh tinggi dikaitkan dengan penurunan risiko kesehatan lain, seperti penyakit jantung," imbuhnya.
Sementara Sara Hiom, Direktur Informasi Kesehatan Cancer Research UK mendaskan, "Orang tinggi tidak perlu khawatir. Tinggi badan kebanyakan orang masih dalam rata-rata dan itu hanya akan berdampak kecil terhadap risiko kanker masing-masing. Penelitian yang menegaskan hubungan tinggi badan dan kanker ini membuka jalan untuk studi lebih lanjut dan membantu kita memahami alasan yang melatarbelakangi.”
Perlu diketahui, penelitian ini hanya melibatkan wanita sehingga tidak jelas apakah pria pun memiliki risiko yang sama. Namun, penelitian terakhir sempat mengkaitkan peningkatan tinggi badan dengan kanker prostat dan kanker testis.
Para peneliti percaya bahwa postur tinggi dapat meningkatkan kadar hormon tertentu yang dikenal memicu tumor. Penelitian kemudian dihelat Oxford University untuk membuktikan keyakinan.
Hasilnya, peneliti menemukan bahwa risiko kanker meningkat sekira 16 persen untuk setiap 10 cm tinggi badan. Demikian kesimpulan penelitian yang dirilis baru-baru ini, seperti dikutip Dailymail, Senin (25/7/2011).
Para peneliti memelajari hubungan antara tinggi badan dan 10 bentuk kanker paling umum, termasuk kanker payudara, usus, ginjal, rahim, dan darah dengan melihat catatan medis satu juta wanita Inggris.
Peneliti menemukan bahwa wanita yang memiliki tinggi badan 175 cm memiliki risiko lebih dari 33 persen untuk mengembangkan kanker dibandingkan wanita yang tingginya hanya 152 cm.
Para ilmuwan mengatakan, kaitan antara tinggi badan dan kanker menjelaskan mengapa kasus kanker meningkat selama beberapa dekade terakhir seiring tinggi badan wanita yang rata-rata juga meningkat. Selama satu abad terakhir, tinggi badan orang dewasa di Eropa naik lebih dari 1 cm setiap 10 tahun. Dan angka menunjukkan bahwa tingkat kanker meningkat sekira 3 persen setiap dekade.
Wanita tinggi puber lebih awal
Salah satu alasan adanya kaitan tinggi badan dan risiko kanker adalah, wanita tinggi cenderung mulai pubertas lebih awal dan ini adalah masa ketika tubuh mulai memroduksi sejumlah besar hormon estrogen, yang dikenal memicu pertumbuhan tumor.
Para ilmuwan juga menekankan, orang yang lebih tinggi memiliki lebih banyak sel di dalam tubuh mereka sehingga memiliki kesempatan sel berkembang menjadi kanker menjadi lebih tinggi.
"Hubungan antara tinggi badan dan risiko kanker tampaknya umum untuk berbagai jenis kanker. Ini menunjukkan adanya mekanisme umum dan mendasar yang bereaksi lebih awal pada sebagian orang, ketika mereka dewasa,” jelas Jane Green, peneliti dari Unit Epidemiologi Kanker University of Oxford.
"Tentu, orang tidak bisa mengubah tinggi badan mereka. Faktanya, tubuh tinggi dikaitkan dengan penurunan risiko kesehatan lain, seperti penyakit jantung," imbuhnya.
Sementara Sara Hiom, Direktur Informasi Kesehatan Cancer Research UK mendaskan, "Orang tinggi tidak perlu khawatir. Tinggi badan kebanyakan orang masih dalam rata-rata dan itu hanya akan berdampak kecil terhadap risiko kanker masing-masing. Penelitian yang menegaskan hubungan tinggi badan dan kanker ini membuka jalan untuk studi lebih lanjut dan membantu kita memahami alasan yang melatarbelakangi.”
Perlu diketahui, penelitian ini hanya melibatkan wanita sehingga tidak jelas apakah pria pun memiliki risiko yang sama. Namun, penelitian terakhir sempat mengkaitkan peningkatan tinggi badan dengan kanker prostat dan kanker testis.
sumber dan referensi bacaan : okezone.com
Nah kurang lebih seperti itulah referensi, artikel, review seputar Wanita Tinggi 3 Kali Lipat Berisiko Kanker. Jika informasi seputar Wanita Tinggi 3 Kali Lipat Berisiko Kanker ini bermanfaat bagi kalian semua, jangan sungkan berbagi dengan teman teman kalian di Facebook, Twitter dan google plus. Admin Kliping Kita