Pada masa sekarang ini orang dapat dengan
mudah memalsukan foto dan mengirimkannya di internet. Akibatnya rumor,
gosip dan fakta palsu dapat dengan mudah tersebar. Namun ada aplikasi
menarik yang dapat membantu Anda mengetahui gambar tersebut asli atau
telah dimodifikasi.
Fourandsix Technologies, sebuah startup
yang didirikan oleh mantan petinggi Adobe dan ahli forensik digital,
beberapa hari lalu mempertunjukkan aplikasi barunya. Aplikasi yang
diberi nama FourMatch mampu menganalisis meta data pada file gambar dan menentukan apakah foto tersebut telah dimodifikasi atau tidak.
FourMatch akan bergantung pada database lebih dari 70.000 signature yang terdapat pada file foto. Signature tersebut berasal dari hardware atau software yang menciptakan gambar tersebut. Ketika gambar tersebut mengalami proses modifikasi maka signature tersebut berubah menyesuaikan software yang digunakan untuk memodifikasi.
FourMatch akan bergantung pada database lebih dari 70.000 signature yang terdapat pada file foto. Signature tersebut berasal dari hardware atau software yang menciptakan gambar tersebut. Ketika gambar tersebut mengalami proses modifikasi maka signature tersebut berubah menyesuaikan software yang digunakan untuk memodifikasi.
Aplikasi ini tidak dapat memberitahu sejauh mana foto tersebut
mengalami pengubahan. Hal ini disebabkan aplikasi ini hanya menganalisis
data pada gambar dan bukan gambar itu sendiri.
FourMatch, menurut informasi Mashable (21/09), utamanya ditujukan bagi polisi dan pengacara yang ingin mengetahui keaslian suatu foto barang bukti. Harga aplikasi yang mencapai USD 890 (senilai Rp 8,5 juta) menjadi salah satu sebab konsumen biasa kesulitan mendapatkan FourMatch.
Kevin Connor, pendiri Fourandsix Technologies dan mantan karyawan Adobe selama 15 tahun, menyatakan di masa depan startup miliknya akan mengembangkan teknologi serupa. Dirinya berharap aplikasi ini dapat digunakan lebih luas di masa depan sehingga lebih banyak bidang yang dapat memanfaatkan aplikasi ini.
FourMatch, menurut informasi Mashable (21/09), utamanya ditujukan bagi polisi dan pengacara yang ingin mengetahui keaslian suatu foto barang bukti. Harga aplikasi yang mencapai USD 890 (senilai Rp 8,5 juta) menjadi salah satu sebab konsumen biasa kesulitan mendapatkan FourMatch.
Kevin Connor, pendiri Fourandsix Technologies dan mantan karyawan Adobe selama 15 tahun, menyatakan di masa depan startup miliknya akan mengembangkan teknologi serupa. Dirinya berharap aplikasi ini dapat digunakan lebih luas di masa depan sehingga lebih banyak bidang yang dapat memanfaatkan aplikasi ini.
Via Merdeka