Cerita lucu Batak : Cerita Humor Batak : Kumpulan Cerita Humor Batak lengkap dan buat kamu ngakak
Pir atau Piro
Ada seorang Mandailing (bukan Batak, Mandailing adalah suku lain di
daerah Selatan Sumut) merantau ke Jakarta, karena tidak berhasil
mendapat kerja kantoran akhirnya si Mandailing ini berwirasta alias
berjualan apa saja di pasar Manggarai, hari ini jualan sayur, besok
jualan barang bekas, pokoknya apa saja yang memberikan untung.
Suatu hari si Mandailing ini berjualan pepaya, tengah hari datang seorang pembeli, kebetulan seorang Jawa pembantu rumah tangga yang baru datang di Jakarta, bahasa Indonesia-nya belum lancar. Sesuai instruksi majikan, si Jawa mencoba merasakan apakah pepaya yang dijual sudah masak atau belum. Dengan halus si Mandailing memperingati : “zangan keras-keras mas, supaya tidak penyok” (dengan logat Mandailing tentunya yang mirip dengan logat Batak). Setelah yakin bahwa pepaya yang mau dibeli sudah matang, si Jawa bertanya: “piro siji?”, si Mandailing heran dan tidak mengerti dan dia menjawab: “tidak keras mas ... lunak kok, coba lagi” (pir -dari piro- dalam bahasa Mandailing artinya keras).
“Ya ..... piro siji?”, si Jawa bertanya lagi, mulai keheranan.
“Tidak keras mas .... coba lagi”, si Mandailing menjelaskan lagi dengan nada mulai meninggi.
“Lha iya ...... piro?”, si Jawa bertanya lagi, tambah heran.
Misunderstanding terus berlanjut, si Mandailing makin marah dan si Jawa makin heran. Akhirnya si Mandailing bilang : “sudah kubilan lunak ... keras (pir) kau bilang .... lihat ini .....”, si Mandailing menonjok pepayanya sampai hancur.
“Dasar zawa .... sekarang kau mau apa?!”, tantang si Mandailing. Si Jawa kita terpaksa lari terbirit-birit.
<< Manfaat KopiSuatu hari si Mandailing ini berjualan pepaya, tengah hari datang seorang pembeli, kebetulan seorang Jawa pembantu rumah tangga yang baru datang di Jakarta, bahasa Indonesia-nya belum lancar. Sesuai instruksi majikan, si Jawa mencoba merasakan apakah pepaya yang dijual sudah masak atau belum. Dengan halus si Mandailing memperingati : “zangan keras-keras mas, supaya tidak penyok” (dengan logat Mandailing tentunya yang mirip dengan logat Batak). Setelah yakin bahwa pepaya yang mau dibeli sudah matang, si Jawa bertanya: “piro siji?”, si Mandailing heran dan tidak mengerti dan dia menjawab: “tidak keras mas ... lunak kok, coba lagi” (pir -dari piro- dalam bahasa Mandailing artinya keras).
“Ya ..... piro siji?”, si Jawa bertanya lagi, mulai keheranan.
“Tidak keras mas .... coba lagi”, si Mandailing menjelaskan lagi dengan nada mulai meninggi.
“Lha iya ...... piro?”, si Jawa bertanya lagi, tambah heran.
Misunderstanding terus berlanjut, si Mandailing makin marah dan si Jawa makin heran. Akhirnya si Mandailing bilang : “sudah kubilan lunak ... keras (pir) kau bilang .... lihat ini .....”, si Mandailing menonjok pepayanya sampai hancur.
“Dasar zawa .... sekarang kau mau apa?!”, tantang si Mandailing. Si Jawa kita terpaksa lari terbirit-birit.
Nah kurang lebih seperti itulah referensi, artikel, review seputar Cerita Lucu Batak : Pir atau Piro. Jika informasi seputar Cerita Lucu Batak : Pir atau Piro ini bermanfaat bagi kalian semua, jangan sungkan berbagi dengan teman teman kalian di Facebook, Twitter dan google plus. Admin Kliping Kita